When I thought Dark Lover was sexy, oh man, Lover Eternal is even sexier!!
No, please, jangan bayangkan intimate scene antara Wrath & Beth ataupun Rhage & Mary itu sevulgar Gideon-Eva, yg saking vulgarnya membuatku eneg & kebal. Intimate scene di Dark Lover maupun Lover Eternal bahkan gk graphic tp justru sexy. Sexy what makes you wanting & aching for more...
Begitu masuk ke buku kedua seri ini ak menyadari kalau ini bkn genre urban fantasy tapi paranormal romance. Ak padahal mengharapkan badass heroine ala Rose Hathaway, namun ternyata ak agk melenceng dr dugaan. Georgina, she is a badass alright, it's just in “any other thing”, not the one that I expected.
Tapi krn ak lumayan suka cara bertutur tante Richelle, dan juga apa gunanya menjadi dewasa kalo tdk dimanfaatkan untuk membaca genre adult romace ya lanjut saja. Target sblm puasa mesti selesai nih gnere2 yg spt ini...
Oh My Gosh... That ending... such a cliffhanger...
Di buku ketiga ini mulai diceritakan lebih banyak mengenai Robin, kenapa dia meninggalkan universitas & perasaan2 dia mengenai Cormoran. Di buku 1 & 2 kita udh dibera gambaran gmn perasaan Cormoran terhadap Robin & betapa nyamannya dia atas kehadiran Robin.
Tapi endingnya itu...menggantung... jadi penasaran pgn cepet2 baca buku selanjutnya yg sedang digarap tante Rowling...
I never realized that i miss thriller or mystery books so much, until i read this book. this book reminded me that everybody has sins, everybody has secrets, we werw all losing our sh*t, some just hide it better than anybody. there's no such thing as a perfect marriage or perfect couple, it's just in your imagination...
Oh boy, just when I thought this series can't get any better... I thought Lover Awakened is the best of the series so far. Well, it's still less sexy than 2 of its predecessor but Zsadist personality is amazed me.
Oh, did i mention that I giggled a lot while I read this book? Yeah, this book is so funny, not like Dark Lover & Lover Eternal, maybe there are funny statements & conversations here & there but not as much as Lover Awakened.
Moment of truth, considering my experiences reading 1 contemporary romance & 1 paranormal romance before this series, that didn't impress me, I admit that this series is my guilty pleasure...
Disini Georgina bertemu kembali dgn imp yg “mengontrak” dirinya menjadi succubus. Georgina juga diburu oleh mahluk supernatural lain.
Polanya hampir sama dgn buku 3 seri vampire academy, dimana Rose terpisahkan oleh Dimitri, disini Georgina akhirnya putus dgn Seth. Sebenarnya ak gk begitu oke sama hubungan antara Georgina sama Seth, lebih prefer Georgina berhubungan dgn org lain yg “lebih sehat” dlm artian jika Georgina “berhubungan” dgnnya gk ada arus penyerapan jiwa dsb.
4 stars karena endingnya okay. Seperti spoiler di buku sblmnya disini dibeberkan siapa Seth sbnrnya. Dan kita akan flashback ke kisah2 cinta Georgina spt yg pernah diceritakan di buku2 sblmnya.
Okay 1 spoiler saja, ternyata ada 2 kontrak.
Pengadilan nerakanya itu...hillarious. Namun sayang seperti di seri Vampire Academy ak merasa tante Richelle ini kejam. Di VA kejam terhadap Adrian, disini terhadap Roman. Okeylah si main protagonists dapat their happily ever after tp ada korban untuk mewujudkan itu. Kalo korban org yg jahat gk masalah tp ini org2 yg mencintai si female protagonist. Itu kejammm....
TGIF
Thank God I'm Finish.
Karena baca buku ini adlh siksaan. Ak kasih kreditlah untuk petualangan Saphy & Conor disini. Jd mengingatkanku betapa ak sll menginginkan kakak laki2, yg gk pernah ak punya.
Spoiler : ak senang Dad mati di ending, walau menghancurkan hati Saphy & Conor krn mereka kini tau dgn pasti Dad meninggal, setdknya kalo Dad mati, maka jika Mum, Conor & Saphy gk bisa memiliki Dad lagi maka Mellina & bayinya (siapapun namanya) juga gk akan memiliki Dad selamanya hahaha (evil laugh) –> pembaca kejam.
Pertama kali baca buku fantasi mengenai mahluk laut, sbnrnya bkn mermaid juga krn di buku digambarkan klo ekor si Faro lebih mirip anjing laut.
Ayah Saphire menghilang pd suatu malam, pamitnya mau ke laut. Namun Saphy & kakaknya yakin ayahnya blm meninggal spt yg diyakini oleh org2 lainnya.
Tidak buruk juga sebenarnya, hanya bukan seleraku. Tapi tak mengapa untuk membantuku melewati waktu selama puasa ramadhan, buku ini aman untuk dibaca.
Pertama kali coba membaca adult urban fantasy, sblmnya baca karya Richelle Mead yg genre YA urban fantasy, seri Vampire Academy & ak suka banget. Blm byk baca novel genre adult selain mystery/thriller, tp menurutku ini lebih baik dr genre adult romance/erotica, setdknya ada konflik & masalah yg membuat alurnya seru.
Spt alasan ak menyukai Vampire Academy suka dgn humor & sarkastiknya, juga emosi main protagonistnya, Georgina Kincaid, seorang succubus yg lebih memilih untuk “makan” jiwa laki2 yg moralnya rendah dibanding laki2 baik2. Georgina mgkn bkn badass heroine ala Rose tp tetap sj, likeable.
Masih sama seperti buku pertama, alurnya lambat, fakta2 dibeberkan dgn byk obrolan & narasi serta deskripsi yg panjang sekali. Tapi setdknya buku kedua lebih baik sedikit dibanding buku pertama. Pendapat ini krn terbiasa dl baca Agatha Christie yg hanya 250-350 halaman, sedang novel ini hampir 600 halaman.
Disini Cormoran mengusut hilangnya seorang penulis yg walau gk terkenal tapi fenomenal. Juga yg membuatku menanti2 buku ini adlh interaksi antara Cormoran & Robin. Salahkah aku apabila berharap Cormoran & Robin pd akhirnya bersama?
Cormoran Strike mmg tdk spt Hercule Poirot yg super OCD & hampir tanpa cela, namun tetap cerdas & semua fakta yg dikumpulkan terorganisasi dgn baik. Robin juga cerdas & menarik.
Dari buku 2 sbnrnya udh kehilangan minat, tapi krn terlanjur beli bundle ya sdh teruskan sj, ak gk suka abandon series.
Dan ternyata buku 3 ini parah sekali, tersiksa ak bacanya.
1. Dad meninggalkan mum, Conor & Saphire untuk karena panggilan wanita mer, memutuskan untuk lebih memilih bersama wanita itu, bahkan sampai memiliki bayi. sebel.
2. Mum pacaran sama Roger, tinggal bersama, bahkan di akhir buku (sorry, spoiler) memutuskan pergi ke Australia mengikuti Roger, meninggalkan Conor & Saphire, mempercayakan perwalian mereka berdua ke org2 sekitar lingkungan rumah. Aku bahkan gk bisa memulai dr mana, tapi Ibu macam apa itu? Pergi bersenang2 dgn pacar, meninggalkan anak2mu.
LAME, LAME...
Hmm...entah krn ak bacanya ngebut krn ngejar target bikin March wrap up hari ini tp knp buku keduanya kerasa kurang berkesan ya dibanding buku pertamanya.
Berlanjut dr akhir buku pertama dimana Lina & Doom berhasil keluar Ember & meninggalkan pesan ke warga kota gmn cara meninggalkan Ember. Akhirnya sekitar 400an warga Ember bergabung & mereka sampai di pemukiman Sparks. Disini diceritakan bagaimana warga Ember menyesuaikan diri bersama warga Sparks.
Namun pesan dari buku ini mengenai perang mengena sekali. Contohnya berlangsung di kehidupan mereka & bagaimana akhirnya 2 warga yg berbeda ini menyelesaikan konflik tepat sblm perang meletus.
Entah kenapa buku ini menghancurkan persepsiku ttg Wrah & Beth. Spt yg sdh diceritakan di buku 1, Wrah & Marissa berpasangan, krn garis darah, namun Wrath gk pernah mencintai Marissa. Jd ketika Beth hadir di kehidupan Wrath, Marissa membebaskan Wrath dari ikatan.
Di buku ini di beberkan dgn jelas bagaimana hancurnya Marissa krn itu & ak jd bersimpati pd Marissa. Ak kurang suka sama tokoh Butch, jadi ak kurang oke sm hubungan Butch-Marissa, malah ak lebih suka sm Rehvenge & lebih suka jika Marissa bersama Rehvenge.
Nah krn alasan2 diatas jd gk simpati sama hubungan Wrath-Beth. Tapi memang dari 4 buku sejauh ini ak paling suka buku 2 & 3. Brother favoritku ya si Hollywood, Rhage. Dipanggil Hollywood krn si Rhage yg paling ganteng & mirip dgn Brad Pitt hehe.
Sebenarnya seru konfliknya, Cat & Bones menghadapi pemimpin kaum ghoul yg sdh berusia ribuan tahun & sdh pernah melancarkan strategi untuk memicu perang antara vampir & ghoul saat manusia setengan vampir pertama muncul. Tapi yah karena ini paranormal romance jadi menurutku sexual tension antara Cat & Bones tdk semenarik di buku 1, 2 maupun 3.
Ada gap di plot, ternyata ada spin off, 2 judul yg menceritakan ttg Spade-Denise & Mancheres-Kira, yg ak blm baca. Mestinya spinn off gk mempengaruhi seri utama ya, tapi ada ringkasan singkat saja di buku ini.
Buku ini mengecewakanku. Setelah Lover Revealed mengecewakanku ak berharap cerita ttg Vishous ini akan bagus. Sebenarnya berawal dgn bagus, ak suka perjalanan Vishous & Jane.
Tapi endingnya benar2 merusak keindahan cerita sblmnya. (Spoiler) Ketika akhornya Ms Ward memperkenalkan kita ke karakter Jane yg kuat, cerdas & mampu menerima Vishous apa adanya, eh malah dibunuh karakternya. Background story kenapa tiba2 lesser muncul di kondo Jane kemudian di momen itu menembak Jane jg gk diceritakan. Kemudian Jane dikembalikan ke V dlm bentuk hantu. Euh mengecewakan sekali. I'm not happy with it Ms Ward...
Untungnya ada cerita yg mendasari untuk kisa Phury & cormia jd buku ini terselamatkan dari 2 bintang jd 3 bintang.
Seri utama sbnrnya ada 7 buku namun hanya diterjemahkan sampai buku 6 ini. Ada 2 buku spin off, diterjemahkan juga tapi blm punya/beli. Buku 6 ini menurutku ceritanya agk dipaksakan krn yg dihadapi Cat & Bones adlh hantu. Iya, hantu, bkn vampir atau ghoul.
Namun ak tetap menantikan kelucuan dialog antara tokoh2nya, Cat, Bones, Ian, Spade bahkan ibunya Cat, Justina. Buku ini cukup memghibur, jadi ak kasih 3 bintang.
Lama banget menyelesaikan buku ini. Pdhl buku selanjutnya lebih tebal lagi. Ak ragu bisa menyelesaikan buku ini, skrg pun sdh terasa jenuh.
Di buku ini terungkap kenapa sih Staubfinger ngotot pgn balik ke inkworld. Tapi di ending (spoiler) dia tetap meninggal. Pdhl dia pernah berkhianat, pernah menyembunyikan keberadaan Resa dr Mo & Meggie tp tetap sedih wkt dia mati hiks hiks.
Inkworld menuju ke alur diluar kekuasaan si penulis, menuju ke arah mengerikan dmn justru yg berhati hitam yg bertahan.
Disini terungkap kemana Dad pergi (walau kita semua pastinya sdh punya dugaan kemana nya) & alasannya Dad pergi. Tadinya ak sebel sama Mum yg move on dgn Roger, disini justru jadi sebel sama Dad karena alasan Dad pergi. Ternyata mum, Conor & Saphire tdk cukup penting untuk Dad sehingga Dad meninggalkan mereka.
Karena itu ak sdh kehilangan minat sama seri ini. Disini petualangan Conor & Saphy ada kaitannya dgn simpul ombak.
Strong female heroine, sexy male partner, memang sih mengingatkan kita sama Buffy & Angel. Klo Sarah Michelle Gellar mmg udh seliweran di bbrp film jadi ak langsung kepincut sama David Boreanaz.
Sejauh ini masih suka sama seri ini, konfliknya, romance nya, serba pas & gk berlebihan.
Akhirnya selesai juga baca ini... Tapi kok endingnya sedih ya... seperti Championnya Marie Lu, tp setdknya kedua main protagonistnya ketemu lagi, tapi di Amber Spyglass ini pisah selamanya... Ouch my heart, break into pieces for Lyra & Will. Bakalan lama nih move on nya.... Helep, helep...
Awalnya baca ini bingung, gk ngerti apa yg mau disampaikan. Begitu banyak informasi, entah karena terjemahannya atau memang novel bahasa aslinya gk jelas begini. Pakai 3rd POV & pergantian POV bikin bingung..
Namun setelah melewati 50% mulai menarik, & plot twist nya itu, aduh gk terduga. Ada saat2 mengharukan juga. Suka sama Alan....
Sayang kelanjutannya gk diterjemahkan.
Akhirnya selesai juga, kukira ak gk bakal mampu menyelesaikan ini. Jd kepikiran apa ak punya kesabaran menyelesaikan seri Inheritance Cycle yg lebih tebal lagi OMG.
Dunianya mmg menakjubkan tp ak kurang cocok sm seri ini. Not my cup of coffee & i was on the edge of my patience to DNF-ing it. I'm glad I made it.
Endingnya kok gk seperti yg kuharapkan, tp sesuai dgn judul serinya, Inkworld, jd mgkn ending apt itulah yg paling baik. Walau gk terlalu suka ada sih momen2 sentimentil yg kurasakan selama membacanya. Tp justru bkn dr tokoh utamanya. Staubfinger & Violante, dpt bgt feelingnya mereka beedua ini & jadi tokoh2 favoritku.
Kisah cinta Sonea-Akkarin beda sama buku2 fantasy-romance lain, bkn insta-love. Butuh 3 buku dl baru perasaan mereka tumbuh, tp justru terasa believable dibanding insta-love di rata2 buku YA fantasy. Tp sebenarnya buku ini peruntukannya bkn untuk YA, krn content, language & violence levelnya. Bkn fairy-tale happily ever after pula spt fantasy lain, krn akhirnya Akkarin tewas.
Ak kasih 5 stars krn buku ini gk biasa, walau tebal & panjang perjalanan Sonea hingga akhirnya mendapatkan apa yg selalu dia inginkan, menjadi penyembuh & membantu masyarakat pemukiman kumuh, namun buku ini gk membosankan untuk dibaca, membuatku penasaran...
Karena baru bulan lalu membaca Jay Asher's Thirteen Reasons Why inilah quote2 yg senada :
“What did she need? Liz Emerson knew what she needed. What she truly needed was help, but she didn't know the words to ask for it.”
“But she did want to be helped. She just didn't know how to ask for it, and she was very much afraid that she was beyond any kind of help, regardless.”
“She took out her phone and Googled “signs of suicide.”
Deep sadness.
Loss of interest/withdrawal.
Trouble sleeping or eating.
Having a “death wish,” taking unnecessary risks such as driving over the speed limit, running red lights, etc., being excessively reckless.
Increasing use of alcohol or drugs.
Mood swings.”
Bedanya kalau di Thirteen Reasons Why Hannah Baker adalah korban dari semua orang, di Falling Into Place ini Liz Emerson adalah penyebabnya, mean girl yg mengerjai orang lain.
Pada akhirnya Liz menyadari Hukum ketiga Newton :
“For every action, there is an equal and opposite reaction”
Quote
“Oh, she was still angry with others, for reasons that she knew were wrong. She was angry at her mother for not caring and she was angry at Julia for not being strong enough and she was angry at Kennie for being such a f*cking idiot and she was angry at Liam because he had made it possible for her to destroy his life and she was angry at Jake for being an * and she was angry at all the people she ever hurt because they just sat there and let her, let her run them over until there was nothing else in her way.”
Nah jadi orang depresi itu polanya akan sama, menyalahkan orang lain, walaupun dia sdr penyebabnya. Disinilah Hukum ketiga Newton berlaku.
Sama seperti sebelumnya, jika kamu melihat orang2 di sekitarmu menunjukkan gejala depresi, tawarkanlah bantuan, tapi dari sisi manusia dulu, jangan langsung frontal ke sisi religius.