Dulu sempat nonton sepotong2 filmnya, mengenai sebuah kota ember yg hanya diterangi oleh lampu2 di atap2 gedung. Jm 9 malam hingga jm 6 pagi lampu mati & gk ada penerangan lain. Namun akhir2 ini lampu2 sering mati & kemudian diceritakan krn generator yg digerakkan oleh arus sungai bawah tanah sdh terlalu tua & hampir sdh gk kuat menopang kebutuhan listrik kota ember.
Doom & Lina yg nantinya scr gk sengaja menemukan instruksi untuk keluar dr kota ember. Di prolog digambarkan bahwa kota ember direncanakan oleh para pembangun hanya untuk 200 thn, namun di tengah jln instruksi ini scr gk sengaja berakhir pd lemari yg disesaki oleh barang2.
Lumayan menghibur menurutku walau di buku pertama ini blm ada alasan knp kota ember dibangun.
Pada suatu pagi, Catherine terjaga dari tidur dan melihat dia hanya sendirian di kamarnya. Dia mengira suaminya sudah pergi lari pagi sebelum langsung berangkat ke tempat kerja. Tapi Simon tidak datang ke kantornya, sepatu olahraganya masih tersimpan rapi, dompetnya ada di bufet. Benda-benda miliknya masih ada, tapi Simon hilang entah ke mana. Catherine yakin suaminya dalam masalah. Simon tidak mungkin dengan begitu saja meninggalkannya dan anak-anak mereka. Namun memang itulah yang Simon lakukan. Segala kebohongan di masa lalu sudah membuatnya tercekik. Dia pun meninggalkan dirinya yang lama dan mencoba memulai hidup sebagai seorang manusia baru. Catherine pontang-panting mempertahankan hidup bersama ketiga anaknya, sembari terus bertanya-tanya kesalahan apa yang diperbuatnya hingga membuat Simon pergi. Namun, ketika jawabannya datang dua puluh lima tahun kemudian, Catherine berharap dia tidak pernah menanyakannya.
Butuh seluruh kekuatan tekad untuk menyelesaikan buku ini. Dari awal membaca tokoh Simon yang meninggalkan istri dan ketiga anaknya begitu saja sudah sangat sulit untukku bersimpati padanya. Walau belum kuketahui apa alasannya.
Ketika aku sampai pada bagian pengungkapan, makin aku tidak menyukai tokoh Simon. Buku pertama John Marrs yang kubaca, namun aku akan mencoba The Good Samaritan nantinya sebelum memutuskan apa aku cocok dengan penulis ini atau tidak.
Sebagai pembuka seri, buku ini LUAR BIASA. Sebenarnya, aku mengharapkan suatu alur yg lambat, seperti biasa yg terjadi pada buku pembuka seri, namun buku ini tidak terasa selambat biasanya, malah alurnya terus mengalir & ketegangan yg ditimbulkan sepanjang jalan cerita, terasa pas.
Laia menjadi seorang budak setelah prajurit Mask membunuh kakek & neneknya, juga memenjarakan kakaknya, Darin. Laia mencar pemberontak, The Resistance dgn harapan meraka akan membantunya membebaskan Darin. The Resistance meminta imbalan, Laia akan menjadi budak untuk memata-matai Komandan Sekolah Balckliff.
Di hari kelulusannya Elias terpilih menjadi aspiran, yaitu salah 1 dari 4 kandidat yg akan terpilih menjadi Kaisar Imperium selanjutnya. Dia akan mengikuti 4 tahap ujian. Yang tdk diketahuinya ujian itu akan berpotensi menghancurkan jiwa & kemanusiaannya.
Takdir Laia & Elias terjalin di tengah2 semua itu. Seorang Augur mengatakan hal yg sama pada keduanya, mereka adalah bara di tengah abu.
Ove adalah pribadi yg unik. Dia lelaki antisosial, sarkastik dan tidak mudah percaya kepada siapa pun. Dia juga bukan tetangga yang akan menyambutmu di depan pagar sambil tersenyum hangat. Tak pernah ada yang menanyakan kehidupan Ove sebelum bertemu Sonja. Di dunia ini yang bisa dicintainya hanya tiga hal: kebenaran, mobil Saab, dan Sonja. Orang melihat Ove sebagai lelaki hitam-putih, sedangkan Sonja penuh warna.
A Man Called Ove adalah perjalanan yg penuh emosional. Aku tertawa atas kata2 yg diucapkan Ove sebagai orang yg sarkastik sekaligus merasa terharu dengan hidup yg Ove jalani. Setelah kematian istrinya, Sonja, Ove semakin antisosial. Namun semua berubah ketika suami istri Patrick & Parvaneh masuk ke dalam kehidupannya.
Buku ini akan membuatmu merasa simpatik pada Ove, tertawa oleh kecerdasan dialog di dalamnya juga akan merasa terharu dengan Ove beserta orang2 yang berinteraksi dengan Ove. Bagaimana bukan saja Ove yg membantu kehidupan mereka namun orang2 yg Ove temui setelah Sonja meninggal membuat hidup Ove berwarna kembali.
Kekaisaran Solaris hanya sejauh satu penaklukkan lagi dari menyatukan seluruh benua. Sihir elemental langka yang dimiliki oleh murid magang di perpustakaan Vhalla Yarl mampu membalikkan keadaan.
Vhalla diajarkan untuk takut pada Menara Penyihir, kelompok sihir misterius. Namun setelah tanpa sengaja dia menyelamatkan salah satu penyihir terkuat – putra mahkota pangeran Aldrik – Vhalla menjadi terseret dalam dunia penyihir.
Vhalla ternyata seorang windwalker, penyihir dengan afinitas langka, yang pertama setelah seratus lima puluh tahun. Ketika kekuatannya mulai bangkit, kekuatan tersebut akan terus bermanifestasi. Vhalla harus memilih, belajar mengontrol kekuatannya dan menjadi murid magang penyihir atau memusnahkan kekuatannya.
Pertama kali mencoba karya Elise Kova, dibaca di Kindle Unlimited. Buat aku world building dan magic systemanya cukup menarik, sepertinya aku belum pernah membaca yang mirip seperti Air Awakens ini.
Umumnya YA, kurang cocok sama insta-love kedua karakter utamanya. Namun buku ini sebagai pembuka seri cukup mudah diikuti dan ditulis dengan apik. Aku merekomendasikan Air Awakens ini untuk para penggemar fantasi.
Dari judulnya jika mengira kita akan membaca buku penuh perasaan haru & romantis spt yg diharapkan ada dalam The Fault in Our Stars, sebaiknya cari buku lain saja. Buku ini sama sekali jauh dr namanya romantis, sedih ataupun cinta. Malahan buku ini isinya kocak sekali dr halama pertama hingga halaman akhir sampe bikin ak ngakak sakit perut & mengeluarkan air mata (karena lucu).
Greg diarahkan oleh ibunya spy berteman dgn Rachel yg mengidap leukimia, yg kemudia menyeret Earl juga krn Greg hanya punya teman Earl. Awalnya Greg enggan namun di akhir ketika Rachel sakit parah Greg baru merasakan berteman dgn Rachel benar2 mengubah dirinya, tp gk ada adegan cinta2an ya disini.
Buku ini mmg agk berbeda dr genre YA fantasy maupun YA contemporary yg pernah kubaca, walau Eleanor & Park serta fangirl menurutku lucu juga tp mengenai perasaan ada sesi seriusnya juga, gk spt buku ini.
Lebih baik daripada perkiraanku sebelumnya. Hidup Nathan benar2 menyesakkan menurutku. Sejak kecil diasumsikan sebagai penyihir jahat karena ayahnya merupakan penyihir jahat paling perkasa & ibunya penyihir putih. Padahal sbnrnya ayah & ibunya saling mencintai, namun karena mereka tdk ditakdirkan bersama akhirnya sang ibu menikahi penyihir putih. DIa punya 3 saudara tiri, 1 membencinya, tapi untungnya 2 lainnya menyayanginya.
Sejarah terulan ketika Nathan mencintai Annalise, penyihir putih. Setelah sekian lama akhirnya Nathan bisa menghabiskan waktu dgn sang ayah, eh malah keadaan membuat Annalise melakukan hal di luar dugaan & hilanglah kesempatan Nathan untuk lebih mengenal ayahnya. Ditambah lagi harus kehilangan salah 1 saudara tiri yg menyayanginya. Lalu ada Gabriel, yg dianggap sahabat terbaik oleh Nathan, ternyata mencintai Nathan.
Typical YA fantasy actually, star-crossed lover, love triangle, except for boy-boy romance. Seandainya di buku ketiga ini gk berkembang mgkn serial ini akan jadi favoritku. Mirip sama seri The Young Elite, main protagonist anti-hero, tapi cerita hidupnya menyesakkan...
Novel ini melanjutkan kisah dunia yang terguncang oleh peristiwa apokaliptik dan berfokus pada perjuangan dua karakter utama, Essun dan putrinya Nassun, yang masing-masing memiliki kekuatan luar biasa untuk mengendalikan energi bumi.
The Stone Sky menekankan pada hubungan ibu-anak yang kompleks antara Essun dan Nassun. Kedua karakter memiliki tujuan yang sangat berbeda: Essun berusaha menyelamatkan dunia, sementara Nassun, yang trauma dengan segala penderitaan yang dialaminya, mempertimbangkan untuk menghancurkannya.
Di penutup seri ini terungkap bagaimana bulan menghilang dan bagaimana asal mula sebuah kota spektakular di masa lalu runtuh karena ambisi manusia untuk menguasai dunia. Juga bagaimana hubungannya dengan Hoa dan Antimony.
Salah satu aspek paling menarik dari The Stone Sky adalah cara Jemisin menggambarkan sejarah dan sains fiksi spekulatif, menggabungkan unsur magis dengan konsep ilmiah tentang energi dan geologi. Ini menciptakan dunia yang terasa nyata meskipun fiksi, dengan lapisan makna yang mendalam. Secara keseluruhan, The Stone Sky adalah akhir yang memuaskan untuk trilogi The Broken Earth.
As it turns out, this book is better than what I expected. After finishing the first book, I thought I'd give this series a second chance, because for me the romance is a little bit off. I can't convince myself to belive the attraction between Amani & Jin. Their first encounter is good, but I don't know, I don't feel the connection between them, no spark, no tension, no everything else I can't quite put my finger on.
Surprusingly this book is good, minus the romance. The planning, the maneuver, and the plot twist, enough to make me finish the 500ish pages. Now I definitely will read the last installment.
Buku ini terasa sangat menyesakkan. Everything hurts & I'm dying.
Violet bertemu Finch di menara sekolah, ketika dia mencoba melakukan bunuh diri. Finch sebenarnya selalu memikirkan bunuh diri sblm bertemu Violet. DI menara sekolah itu, Finch menyelamatkan Violet sblm terjatuh. Namun menurut seisi sekolah Violetlah yg menyelamatkan Finch.
Secara tdk terduga Violet “dipaksa” Finch untuk menjadi partner untuk mengerjakan tugas geografi. Mereka menyebut pengalaman mereka “kelana” ke tempat2 yg dianggap ciri khas negara bagian mereka tinggal. Seiring kelana2 mereka, keduanya semakin dekat & saling mencintai.
Namun itu semua tdk cukup. Kehidupan Finch memang kacau sejak kecil, menjadi samsak ayahnya, perceraian orang tuanya, dijuluki aneh di sekolah & kerap kali berulah, terlibat masalah, hingga puncaknya dikeluarkan dari sekolah.
Klimaksnya begitu menyesakkan, ternyata segala sesuatu yg positif dlm hidup Finch tdk cukup. Bertemu & mencintai Violet ternyata tidak cukup. Oh Finch, ibaratnya gelombang, semua itu hanyalah 1 puncak keterpurukan, diantara byk puncak lain yg akan kau temui dlm hidupmu. Tidak apa2 memperlihatkan kelemahan kita, tdk apa2 membicarakan kesedihan kita, tdk apa2 menjadi bipolar & terjerumus ke dlm masa kelam...
Seri kedua Jonathan Stroud yg kubaca. Khas Stroud sekali, alurnya mengalir dgn lancar. Ceritanya sangat berbeda dgn si jin tengil Bartimaeus, disini ceritanya mengenai agen yg menetralkan gangguan hantu.
Lucy baru saja bergabung dgn agen Lockwood & co, Anthony Lockwood pemiliknya, dai dibantu oleh George. Agensi ini kecil, hanya beranggotakan mereka bertiga. Setelah Lucy & Lockwood mengacau di kasus terakhir mereka, mereka harus membayar utang yg banyak krn tuntutan hukum.
Tanpa diduga datang seorang klien kaya raya yg menawarkan untuk membayar hutang mereka & diserati bonus begitu pekerjaan selesai. Namun ada alasan mengapa klien tsb meminta mereka secara khusus.
Ada wabah hantu sedang menyerang di Chelsea. Aktivitas hantu meningkat secara cepat & signifikan hanya dalam kurun waktu bbrp bulan. Sampai byk korban tewas, termasuk salah 1 agen Tim Kipps. Lockwood & co tdk dilibatkan disini, pada awalnya, namun setelah Barnes & agensi2 lain yg ikut menangani wabah ini kewalahan, Locwood & co diminta ikut serta.
Di buku ketiga ini benar2 terasa horornya ketika tim Lockwood akhirnya ikut menangani wabah Chelsea. Namun ada yg agak mengganggu disini, yaitu kecemburuan tdk beralasan Lucy pada Holly. Holly adalah asisten baru yg dipekerjakan Locwood & melakukan tugas yg baik sekali dlm membereskan rumah serta kantor mereka.
Ada kejutan di akhir buku, berhubungan dgn judul bukunya.
The Obelisk Gate adalah novel kedua dalam trilogi The Broken Earth. Novel ini melanjutkan akhir dari The Fifth Season, berfokus pada Essun, seorang orogene yang berusaha bertahan hidup di dunia yang dilanda kehancuran alam dan kekacauan politik. Di buku ini, konflik antara orogene, orang-orang dengan kekuatan mengendalikan energi bumi, dan mereka yang takut dan menindas mereka semakin intens. Essun juga harus berhadapan dengan ancaman dari berbagai sisi, termasuk perjuangannya mencari Nassun, putrinya, yang terpisah darinya sejak gempa besar yang melanda Tirimo. Nassun sendiri diceritakan mulai mengembangkan kekuatan besar dan memiliki jalannya sendiri dalam dunia yang kejam.
Di buku kedua ini masih tetap mengandalkan narasi dengan pengungkapan lambat dan menggali lebih dalam pada misteri obelisk dan bagaimana mereka terkait dengan kehancuran dunia, serta memperkenalkan dinamika antara kekuatan alam, teknologi kuno, dan karakter manusia. Selain itu, novel ini membahas isu-isu yang relevan seperti identitas, kekuasaan, pengkhianatan, dan trauma antar generasi, yang menambah dimensi emosional yang kaya pada kisahnya.
Keuntungan seri yang sudah selesai adalah aku bisa segera binge-read seluruh serinya. Langsung lanjut ke buku ketiga, The Stone Sky.
Asha selamat dari serangan awal BeiTech dan dalam penyamaran bersama grup perlawanan. Hal terakhir yang diharapkannya adalah bertemu kembali dengan mantan pacarnya, Rhys Lindstorm yang baru saja tiba.
Sementara sepupu Asha, Kady Grant bersama para korban selamat lainnya sedang menuju Kerenza, tanpa oksigen yang memadai. Mereka yang selamat dari Kerenza, pesawat Hypatia, Alexander dan dari stasiun Heimdall di atas pesawat Mao, memutuskan untuk kembali ke Kerenza karena kehancuran Heimdall. Mereka dihadapkan pada masalah logistik untuk perjalanan kembali ke Kerenza : oksigen dan persediaan makanan.
Wow, aku hampir saja melewatkan seri Illuminae Files ini setelah buku pertamanya Illuminae tidak meninggalkan kesan berarti. Suatu kebetulan saja aku berkunjung ke Perpustakaan dan meminjam Gemina, buku keduanya dan ternyata aku suka sekali karena keseruannya.
Obsidio ini buku ketiga dan penutup trilogi. Karena serunya tidak terasa ketika membacanya, sungguh sulit untuk berhenti, karena penasaran dengan akhirnya. Satu hal saja yang kurang, dan masalah yang selalu kupunya setiap membaca YA, kenapa orang dewasa selalu digambarkan kurang kompeten dan para remaja mengambil alih posisi untuk menyelamatkan dunia?
Aku blm pernah membaca karya Sanderson. Ketika mengecek buku ini ada 562 halaman. Jadi spt biasa hanya ada 2 kemungkinan 562 halaman penuh siksaan atau 562 yg bikin penasaran. Hasilnya 562 halaman yg seru & bikin penasaran. Pdhl awalnya skeptic ak bakal enjoy sm seri ini.
Perpaduan antara sci-fi, fantasy & dystopia. Plot twistnya...terbuka di bab2 akhir. Dan ada juga twist yg lebih mengejutkan di bab plg akhir. Gk akan ak ungkapkan disini, spoiler men... Intinya seri ini layak koleksi & penuh aksi. Romancenya ada tp bkn spt romance YA fantasi biasa, krn romance di buku ini menyangkut perasaan David kepada orang2 yg dia sayangi (ayahnya) & tim reckoners.
“Tragedy is ugly and tangled, stupid and confusing.”
Wow...menjelang akhir buku ketika kebenaran terungkap. 2 kata yg mewakili hatiku : everything hurts. A tragedy led a depression for the survivor. Sedih banget buku ini, perasaan yg sama setiap kali ak selesai membaca genre thriller.
Buku ini bukan thriller sebenarnya, masuk genre YA contemporary. Cady cannot remember anything, a series of things prior her accident that cause her migrain. Rupanya itu reaksi alami otak untuk menghalau tragedi yg terlalu berat untuk dijalani.
Tarisai selalu mendambakan kehangatan sebuah keluarga. Dia dibesarkan di sebuah rumah khusus, terisolasi, oleh pelayan dan tutor, di bawah pengawasan ibunya yang misterius dan jarang ada untuknya, dikenal dengan nama The Lady.
The Lady mengirimnya ke ibukota Kerajaan Aritsar untuk berkompetisi bersama anak lainnya supaya bisa dipilih menjadi salah satu dari sebelas dewan Putra Mahkota. Jika dia terpilih, dia akan tergabung bersama anggota dewan lain melalui The Ray (Sinar), ikatan yang lebih kuat dari darah. Kaisar maupun Putra Mahkota merupakan Raybearer (Pembawa Sinar).
Namun The Lady memiliki rencana lain, melibatkan keinginan magis yang harus dilaksanakan oleh Tarisai. Membunuh Putra Mahkota begitu Tarisai meraih kepercayaannya.
Seperti biasa ketika aku memulai seri yang kurang populer, ekspektasiku tidak tinggi. Namun ternyata ini melebihi ekspektasi dan di luar dugaan, seru dan menarik. Rancang bangun dunia dan sistem magisnya agak berbeda, dengan mengangkat budaya benua Afrika dengan diksi yang pastinya kurang familiar buatku. Namun pada halaman akhir buku ada glossary-nya.
Satu-satunya keluhan aku, seperti yang selalu kurasakan pada setiap novel YA, kenapa anak-anak remaja inilah yang “menentukan nasib negeri”, seakan-akan orang dewasa tidak memiliki kuasa. Jadi 4 bintang dariku. Aku merekomendasikan ini untuk para penggemar YA fantasi.
Awalnya Bree hanya ingin mengetahui kebenaran di balik kematian ibunya. Jadi dia menyusup ke organisasi rahasia Orde Legendborn di kampusnya, yang belakangan terungkap merupakan keturunan dari para ksatria Raja Arthur. Dalam perjalanannya terungkap juga Bree mewarisi kekuatan dari pihak keluarga ibunya, leluhurnya Vera yang merupakan rootcrafter. Bree adalah seorang medium (bisa terhubung dengan leluhurnya yang telah tiada) dan Scion (Arthur).
Camlann, perang kuno antara Legendborn dengan para mahluk Shadowborn di ambang pintu, dan Nick, cowok yang disayangi Bree, yang juga Scion Lancelot, diculik.
Para Regents yang memerintah orde Legendborn, ingin menyembunyikan perang, untuk menghindari perpecahan di badan Orde. Terlebih lagi, Bree belum bisa mengontrol kekuatannya sendiri karena ada dia mewarisi dua kekuatan sekaligus, dari garis keturunan Arthur sekaligus garis keturunan Vera, leluhurnya.
Bree sama sekali tidak menduga apa yang telah direncanakan oleh para Regent dalam prosesi ritual penobatannya sebagai Scion Arthur. Pada akhirnya Bree dan kawan-kawannya harus berusaha mencari keberadaan Nick dengan usaha sendiri tanpa camput tangan Regent.
Ketika aku selesai membaca Legendborn, harapanku untuk buku kedua adalah, lebih banyak Selwyn Kane. Dan miss Deonn mengabulkannya di Bloodmarked ini
Setelah ibunya tewas dalam kecelakaan mobil, Bree yang berusia enam belas tahun ingin meninggalkan kampung halamannya. Sebuah program untuk para lulusan SMA di University of North Carolina, terlihat sebagai jalur pelarian yang sempurna, hingga terjadi serangan (yang melibatkan sihir) terjadi pada malam pertamanya di kampus.
Demon bersayap yang memangsa energi manusia. Perhimpunan mahasiswa rahasia yang bernama Legendborn bertugas untuk memburu dan menumpas mahluk-mahluk tersebut.
Seorang mage remaja misterius yang menyebut dirinya Merlin yang mencoba beberapa kali menghapus ingatan Bree, namun gagal. Kegagalan tersebut memicu sihir unik dalam diri Bree dan menghubungkan ingatannya pada malam ibunya tewas, ada seorang mage juga di rumah sakit. Kini Bree tahu ada sesuatu yang terjadi pada malam ibunya tewas, bukan hanya yang tertera di dalam laporan polisi.
Bree pun menyusup ke dalam Legendborn sebagai salah satu rekrutan baru, untuk mencari kebenaran. Dia membujuk Nick untuk membantunya, anggota Legendborn karena garis darahnya, juga punya dendam pribadi, dan membawa mereka terseret semakin jauh ke dalam rahasia Legendborn. Namun ketika terungkap bahwa Legendborn merupakan keturunan dari ksatria Raja Arthur dan perang akan terjadi, Bree harus memutuskan apakah akan menjatuhkan perhimpunan, atau bergabung untuk melawan musuh yang sama.
Awalnya aku kurang berdedikasi pada buku ini, world building maupun magic system kurang klik denganku. Plot dimana rencana Bree untuk menyusup ke dalam Legendborn melalui koneksi Nick, agak terlalu mudah, padahal diceritakan Legendborn sudah ada selama lima ratus tahun. Insta Love antara Bree dan Nick, juga bukan kesukaanku.
Barulah ketika sampai pada 50%, aku mulai menyukai jalan ceritanya, alasannya cuma satu : SELWYN KANE. New book boyfriend detected
Setelah baca buku 2 semakin suka sama seri ini. Sbnrnya ada yg msh membingungkan untukku, ada sedikit penjelasannya di buku 2 ini namun aku blm ngerti sepenuhnya.
Ada penjelasan mengenai apa yg diunduh ke dlm tubuh org2 spt Evan Walker, dia itu manusai, sekaligus bukan manusia. Awalnya stlh diunduh dia tertidur, kemudian dia akan dibangunkan & mempunyai tugas sbg silencer, atau dikenal dgn gelombang 4.
Namanya juga sistem ada failure nya, Evan Walker ini adlh failure, knp dia menjadi berbalik melawan apa yg menjadi tugasnya.
Di buku ini lebih byk POV dari Ringer, kita jd kenal lebih dekat dgn Ringer & jadi tau nama aslinya.
Elantris, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.
Ada 3 tokoh utama, Raoden, putra mahkota Arelon yg terkena shaod hingga dibuang ke elantris. Sarene, putri kerajaan Teod yg mengunjungi Aerlon untuk menikah dgn Raoden namun dikabarkan meninggal secara mendadak. Hraten, pendeta derethi yg ditugaskan untuk membuat warga Arelon memeluk agam derethi.
Awalnya membacanya lambat sekali krn dunia & intrik politik yg begitu kompleks beserta segala istilah yg gk biasa. Hampir menyerah namun semakin ke tengah semakin seru & ternyata buku ini layak mendapat 5 bintang. Sebuah dunia high fantasi yg luar biasa dgn strategi2 politik yg penuh strategi, kelicikan & tipu daya, sangat kompleks.