Pada 1998, seorang remaja Korea-Amerika diculik dari pulau di Korea Selatan dan menghilang tanpa jejak. Selama dua belas tahun kemudian, Jenna, saudara kembar remaja itu, terus mencarinya, sehingga menarik perhatian CIA. Saat muncul bukti bahwa saudaranya bisa saja masih hidup di Korea Utara, Jenna mengerahkan segenap daya untuk menyelamatkannya, termasuk melakukan misi nekad ke jantung negara misterius tersebut.
Kolonel Cho adalah perwira tinggi Korea Utara yang mendapati bahwa ia mungkin keturunan pengkhianat. Dari POV Cho kita mengetahui bagaimana negara Korea Utara mendapatkan dana untuk membiayai negaranya dan pengembangan nuklir.
Ibu Moon menemukan balon bantuan internasional lalu terlibat dalam pasar gelap berbahaya. Awalnya aku bingung apa signifikan tokoh ini. Namun pada akhirnya kisah Jenna terjalin dengan Kolonel Cho dan Ibu Moon dengan luar biasa mengejutkan. Berlatar kisah Korea Utara dibawah kepemimpinan diktator Kim Jong-il yang mengendalikan rakyatnya dengan ketakutan, kelaparan dan isolasi total dari dunia internasional.
Aku mengakui, awalnya aku agak sinis dengan buku ini, karena kurang populer dan kurang dibahas oleh bookstagram lain. Dan oh, betapa salahnya aku. Memang sudah merencanakan membaca di bulan ini dan naiknya review @alineafajr semakin membuat penasaran.
Membaca buku ini jadi membuat pembaca merasa seperti tidak membaca kisah fiksi. Diceritakan kehidupan rakyat Korea Utara yang begitu menyayat hati, semua serba dibatasi, semua serba diatur, kebebasan adalah kejahatan. Apabila terbukti menjadi musuh negara maka hukuman diterapkan hingga 3 generasi. Negara mengontrol rakyat dengan ketakutan dan memiskinkan warganya.
Terakhir, jangan lewatkan catatan penulis mengenai risetnya, juga pemisahan mana yang merupakan fakta maupun fiksi. Aku merekomendasikan ini kepada penyuka thriller, terutama thriller spionase dan intrik politik.
Dalam seri Charlie Parker buku ke-20 ini, ada dua cerita berjudul The Sister Strange & The Furies. Parker muncul bersama duo Angel & Louis di cerita pertama. Kedua cerita tidak saling berhubungan, namun ada venue penginapan yang sama di kedua cerita.
Pada cerita pertama, residivis Raum Buker tiba di Portland, yang diikuti dengan kehebohan pencurian koin kuno, yang mengandung kekuatan supranatural. Hal ini mengancam bukan hanya nyawa Raum, tapi juga nyawa Strange bersaudari, yang merupakan kekasih-kekasih Raum.
Adalah Parker, diminta oleh kekasih salah satu saudari Strange, untuk melindungi mereka dari ancaman atas nyawa mereka, seiring dengan penguncian Portland karena merebaknya pandemi. Tanpa diketahui Parker, dua bersaudari Strange ternyata lebih dari mampu untuk melindungi diri mereka sendiri.
Cerita kedua berjudul The Furies, Parker menerima kasus dari Sarah Abelli yang mendiang suaminya punya kaitan dengan semacam mafia. Akibat pengkhiatan suaminya, anak mereka, terbunuh. Sarah dicurigai masih menyimpan uang yang dicuri mendiang suaminya.
Bagian paling menarik dari seri Charlie Parker buatku adalah duo Louis & Angel. Dinamika Parker & duo maut ini selalu menimbulkan dark humor.
Ariadne tumbuh besar dalam istana megah dan buaian kisah Dewa Dewi nan agung rupawan. Sementara itu, jauh di bawah lantai yang dipijaknya, bergema derap kaki Minotauros, adiknya yang bertubuh separuh banteng dan terus menuntut persembahan darah.
Ketika Theseus datang untuk memusnahkan Minotauros, Ariadne tidak menganggapnya sebagai ancaman. Bagi Ariadne, pria tampan itu justru membawa cinta dan kebebasan. Ariadne dibutakan oleh cinta hingga rela mempertaruhkan segalanya. Dia menentang para dewa, mengkhianati keluarga dan negaranya. Namun, akankah keputusan Ariadne berakhir bahagia?
Novel ini menyorot para wanita yang terlupakan dari mitologi Yunani, padahal mereka berjuang untuk dunia yang lebih baik. Awalnya aku mengira akan kurang menikmati buku ini, karena pengalamanku terdahulu dengan kisah mitologi banyak tidak cocoknya, kecuali untuk Circe. Namun ternyata aku sangat menikmatinya, tulisan Jennifer Saint ini cukup mengalir dan sangat mudah diikuti.
Pada bagian pertama buku menceritakan kehidupan awal Ariadne yang dilahirkan sebagai Putri dari Kreta. Takdir mempertemukannya dengan Theseus yang membuatnya meninggalkan Kreta. Pada bagian kedua, ada tambahan POV dari Faedra, adik Ariadne.
Aku sangat merekomendasikan Ariadne untuk penggemar fantasi mitologi dan penggemar Circe.
Dengan todongan senapan dua gadis dipaksa masuk ke hutan. Yang satu berhasil lolos. Yang satunya tertinggal.
Dua puluh delapan tahun lalu Charlotte dan Samantha Quinn tinggal di kota kecil bersama keluarga mereka yang bahagia. Suatu hari mereka diserang secara keji di rumah. Sang ibu tewas. Sang ayah—pengacara yang terkenal di Pikeville—dirundung kesedihan. Keluarga itu hancur berantakan, dihantui rahasia-rahasia dari malam yang mengerikan itu.
Dua puluh delapan tahun kemudian, Charlotte mengikuti jejak ayahnya menjadi pengacara—putri teladan. Namun, ketika suatu tragedi terjadi lagi di Pikeville, dan kembali menggemparkan kota itu, Charlotte terperosok dalam mimpi buruk. Ia bukan hanya saksi pertama di tempat kejadian perkara, tetapi peristiwa itu membongkar kenangan mengerikan yang disimpannya rapat-rapat sekian lama. Kebenaran yang mengagetkan tentang kejahatan yang menghancurkan keluarganya hampir tiga puluh tahun lalu tidak akan terkubur selamanya.
The Good Daughter ini menurutku lebih baik dibanding Pretty Girls, buku Karin Slaughter sebelumnya yang diterjemahkan oleh GPU. Walaupun masih terasa terlalu panjang, di beberapa tempat ada beberapa adegan dan detil yang terasa tidak begitu penting dengan jalan cerita.
Plot twistnya, dari awal ada seorang tokoh yang sesuai dugaanku, memegang peranan penting pada kejadian di masa lalu, dan dugaanku terbukti. Masih khas Karin Slaughter dengan bahasanya yang vulgar, namun untuk penggemarnya, buku ini sungguh layak untuk dicoba.
Will Laurence adalah kapten di sebuah kapal Angkatan Laut Inggris ketika pasukannya menemukan sebuah kapal Prancis dengan sebutir telur di dalamnya. Tentu saja mereka mengambil telur itu, dan ketika butir itu menetas, seekor naga hitam kecil muncul dan memilih Laurence sebagai penunggangnya. Naga itu dinamai Temeraire. Sejak itu, hidup Laurence berubah: dari kapten di Angkatan Laut menjadi penerbang di Angkatan Udara.
Tak banyak yang menyukai Laurence, karena ia terpilih bukan atas dasar kebiasaan pembentukan relasi antara penunggang dan naganya. Jadi Korps Angkatan Udara mengirimkan pasangan penerbang dan naga ini untuk mengikuti kursus singkat demi memenangkan peperangan di udara, melawan naga lain, yang akan segera mereka hadapi.
Peran naga bagi Angkatan Laut Inggris disini sama dengan peran pesawat tempur. Kru untuk masing-masing naga dibagia atas kru darat & udara. Kru udara tidak hanya ada kapten saja, namun ada regu tembak, pengawas atas dan bawah (yang mengurus perlengkapan selama penerbangan), prajurit senior (pangkat letnan) dan pengintai. Kru darat yang mengurus keperluan naga seperti pandai besi, ahli senjata bahkan pengrajin kulit untuk tali kekang naga.
Buku kedua Naomi Novik yang kucoba setelah Uprooted. Daya tarik terbesar kenapa aku mau mencoba seri yang panjang ini, karena ada naga, tentu saja. Namun sayang, sepertinya seri yang ini kurang cocok untukku.
Nida selalu dikenal sebagai keponakan Mamou Abdul-Hafeedh, yang dipenjara karena menulis puisi, disebabkan oleh sentimen terhadap muslim setelah 9/11. Bagi Nida, puisi-puisi karyanya adalah hatinya, dan membaginya dengan dunia yang penuh prasangka terhadap agama dan hijabnya bukanlah pilihan yang tepat.
Setelah Nida digeledah secara ilegal pada acara kampanye kandidat senat partai demokrat, dia menulis puisi pedas tentang politisi tersebut, tidak pernah terpikir untuk akan viral setelah pemilu. Puisi Nida menang peringkat satu dalam kontes nasional , kontes yang tidak pernah diikutinya, dan hidupnya tidak pernah sama lagi.
Aku tidak menduga akan ada unsur magical realism ketika membaca blurb buku ini. Ketika Nida diminta oleh ibunya menulis permintaan maaf kepada kandidat senat yang dimaksud, mulai muncul tali biru yang hanya terlihat oleh Nida, muncul di pergelangan tangan dan tenggorokannya, menghalanginya untuk menulis puisi maupun berbicara.
Buku ini mengangkat tema Islamophobia, khususnya terhadap imigran dari Pakistan (ibu dan paman Nida), menunjukkan kepada audiens bahwa hal ini masih banyak ditemui di Amerika Serikat. Dilengkapi dengan puisi di setiap bab, kurasa penulis membawakan karya debut ini agak berbeda dengabnnovel kebanyakan.
Sayangnya, aku kurang cocok dengan gaya bercerita Sarah disini, walau temanya menarik buatku, Islamophobia. Namun buku ini sangat aman dibaca di bulan Ramadan.
Joseon (Korea), 1758.
Anak haram pada masa itu hanya punya sedikit pilihan hidup, terutama untuk anak perempuan. Namun, berkat kerja keras dan tekun belajar, Hyeon, gadis berusia delapan belas tahun, berhasil menjadi perawat di istana. Dengan selalu patuh dan giat bekerja, ia berharap sang ayah akhirnya mau mengakui dirinya. Namun, Hyeon tiba-tiba terjerumus ke dalam politik istana yang kelam dan berbahaya saat dalam waktu semalam, empat wanita tewas terbunuh. Tersangkanya teman dekat dan gurunya sendiri. Maka dengan tekad bulat untuk membuktikan sang guru tidak bersalah, Hyeon diam-diam melakukan penyelidikan.
Ia lalu bertemu Eojin, inspektur polisi muda yang juga memburu si pembunuh. Ketika bukti-bukti mulai mengarah pada sang Putra Mahkota, Hyeon dan Eojin harus bekerja sama membongkar berbagai rahasia mematikan di istana.
Terjemahannya bagus dan mengalir, membuatku penasaran untuk terus membaca. Jujur aku tidak menduga pelakunya siapa, dan tidak mencari-spoiler. Ketika pelakunya terungkap, aku jadi mengerti penulis sudah menyebar petunjuknya di sepanjang buku.
Aku merekomendasikan buku ini untuk penggemar misteri dan thriller, cukup seru untuk diikuti.
Jessie Kassis adalah orang Kanada keturunan Palestina yang didiagnosa ASD (Autism Spectrum Disorder). Orang Palestina mayoritas muslim namun sejumlah kecil ada yang kristen. Keluarga Jessie termasuk orang Palestina yang beragama Ortodox Yunani (mengutip dari penulis “Ortodox Yunani mirip dengan Katolik Roma”). Itulah kenapa Jessie dan kakaknya bersekolah di sekolah Katolik Holy Trinity.
Jessie yang berusia lima belas tahun baru saja akan memulai kelas 9, bertekad untuk memulai sekolah baru dengan menyimpan rahasia mengenai diagnosa autisnya. Berkat saran dari terapisnya, Jessie membuat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Walau penulis adalah orang Kanada-Palestina, buku ini bukan mengangkat issue mengenai Palestina, murni sebuah remaja kontemporer. Menurutku buku ini cukup menghibur dengan beberapa kelucuan dan momen menggemaskan, khas remaja. Kupikir aku sudah melewati masa menyukai novel remaja, namun aku cukup terhubung dengan Jessie, terlebih Jessie terobsesi dengan era 90an.
Satu-satunya masalahku dengan buku ini adalah perulangan yang menyatakan bahwa era 90an itu tua dan klasik, sungguh aku tersinggung
Seorang gadis muda ditemukan terbunuh di Cambridge. Zoe menduga itu jasad sahabatnya, Tara. Dengan dicekam kekhawatiran, Zoe menelepon bibinya, satu-satunya orang yang bisa dia andalkan. Demi keponakannya, Mariana Andros langsung mengunjungi Universitas Cambridge meski terasa berat. Mariana harus melawan kerinduan selagi menyusuri tempat-tempat kenangan bersama suaminya, Sebastian. Ternyata Tara salah satu anggota Para Perawan, kelompok istimewa yang dipimpin oleh profesor kelas Greek Tragedy, Edward Fosca. Namun alibi Edward sempurna, sehingga dia lolos dari penyelidikan polisi. Ketika mayat gadis lain ditemukan, Mariana semakin mencurigai sang profesor. Dengan tekad untuk menyerat kembali Edward ke dalam penyelidikan, Mariana justru menemukan fakta yang meruntuhkan segala yang dia yakini selama bertahun-tahun.
Salah satu buku terjemahan yang kunantikan, setelah debut penulis ini dengan The Silent Patient. Namun entah kenapa, vibe buku ini begitu berbeda. Tokoh utmanya, Mariana sangat sulit untuk disukai, jadi teringat tokoh-tokoh utama di buku-buku Ruth Ware. Plot twist agak mudah ditebak, terlebih dengan cerita dalam buku yang agak memaksa pembaca untuk setuju dengan teori-teori Mariana.
Secara keseluruhan menurutku cukup layak dicoba untuk penyuka cerita misteri.
Kady baru saja memutuskan Ezra secara sepihak tadi pagi. Berpisah dengan pemuda itu tampaknya bukan hal yang paling berat dalam hidupnya, karena siangnya, planet tempat tinggalnya diinvasi.
Buku ini diceritakan secara berbeda, yaitu dalam bentuk hasil sadap dokumen, termasuk E-mail, skema, dokumen militer,pesan pribadi, laporan medis, wawancara, dsb. Karena bentuknya yg berbeda, agak lambat untuk mengerti jalan cerita di awal2, namun semakin lanjut semakin bisa mengikuti.
Hal2 yang cukup menarik yg ada dlm buku ini antara lain perang, pesawat tempur ruang angkasa, komputer kecerdasan buatan (AI) yang gila serta wabah mematikan. Pemanisnya tentu saja cerita antara Kady & Ezra. Aku cukup menyukai buku ini dan pastinya menunggu buku berikutnya terbit terjemahannya.
Shénnóng-shī adalah peracik teh sihir, bakat yang dimiliki Ning sebagai warisan dari ibunya; bakat yang tidak diakui Ning karena mengundang malapetaka .
Tanpa sadar, Ning menyeduh teh beracun yang menyebabkan kematian sang ibu dan membuat adiknya sekarat. Kesalahan itu terus menghantuinya, hingga muncul kabar diadakannya sayembara pencarian Shénnóng-shī terbaik di Kekaisaran Daxi.
Ning rela melakukan apa pun demi menyelamatkan nyawa sang adik, termasuk membujuk putri sang kaisar. Dia pun berangkat ke ibu kota untuk mengadu nasib dengan mengikuti sayembara.
Namun, dia terperangkap di antara para pesaing yang saling menjatuhkan, terjebak di tengah intrik politik berbahaya, dan bertemu seorang pemuda misterius yang membawa rahasia besar. Ning akhirnya menyadari bahwa ternyata nyawanya sendiri yang harus dipertaruhkan.
Sebuah adaptasi kisah mitologi dan seni tradisional pembuatan teh dari Cina yang dilebur dengan dunia sihir, hingga terciptalah sebuah kisah fantasi yang memikat dan sepekat secangkir teh hangat.
Aku tertarik membaca buku ini karena covernya yang sangat menarik mata. Magic system idenya cukup menarik, dari jenis teh yang berbeda bisa memghasilkan sihir yang berbeda yang bisa dibaca oleh Shénnóng-shī.
Kurasa cukup menarik untuk sebuah novel debut, walau menurut seleraku romance tidak terlalu menarik. Biasanya aku akan memberi kesempatan membaca lanjutan serinya sebelum memutuskan apakah aku cocok dengan penulis ini atau tidak.
Sepuluh tahun pernikahan yang terancam berakhir. Sepuluh tahun penuh rahasia yang terancam muncul ke permukaan.
Satu akhir pekan untuk memperbaiki. Kapel terpencil. Tak ada listrik. Tak ada sinyal. Badai salju membekukan. Dan, sepasang suami istri yang berharap mendapatkan kembali percik romansa yang telah mati.
Rock Paper Scissors dipromosikan sebagai novel thriller psikologis, namun buatku ini lebih seperti general fiction. Menceritakan pasangan suami istri, Adam dan Amelia Wright, yang menjalani pernikahan yang tampaknya berada di ambang kehancuran. Mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah gereja terpencil yang diubah menjadi penginapan di dataran tinggi Skotlandia, dengan harapan memperbaiki hubungan mereka. Namun, perjalanan ini justru mengungkapkan rahasia-rahasia kelam yang selama ini tersembunyi.
Cerita ini disampaikan melalui sudut pandang bergantian antara Adam dan Amelia, serta melalui surat-surat yang ditulis oleh istri Adam setiap tahun pada ulang tahun pernikahan mereka. Surat-surat ini menjadi elemen penting dalam membangun misteri cerita. Plot twist di bagian akhir akan membuat pembaca mempertanyakan segalanya tentang karakter dan hubungan mereka.
Di Beit Daras, sebuah desa kecil di Palestina, para wanita keluarga Baraka sejak dahulu sudah mengundang decak kagum. Nazmiyeh sangat pemberani dan protektif terhadap adiknya, Mariam, sedangkan ibu mereka, Umi Mahmoud dikenal karena jin yang sering merasukinya dan memberinya kemampuan meramal.
Ketika serbuan Israel memaksa keluarga kecil itu meninggalkan rumah leluhur mereka, hanya Nazmiyeh dan kakak lelakinya yang berhasil sampai ke Gaza. Nazmiyeh bertahan di Gaza, sementara kakak lelakinya pergi ke Amerika. Puluhan tahun kemudian, rumah Nazmiyeh kedatangan seorang gadis muda. Nur, cucu sang kakak, yang melacak jejak keluarga sang kakek demi menemukan akarnya.
Merupakan gabungan realisme magis, drama keluarga dan politik dalam saga tentang wanita-wanita Palestina yang berusaha bertahan hidup di Gaza sebelum dan setelah pendudukan Israel. Penulis mengisahkan saga keluarga yang tercerai berai oleh pendudukan Israel. Sebagai seorang pengungsi Palestina juga, Abulhawa berhasil menggambarkan trauma dan kepiluan rakyat Palestina dalam menghadapi pendudukan. Dan juga memotret keuletan mereka bertahan dalam kondisi serba tertekan. The Blue Between Sky and Water, kisah tentang keluarga, perpisahan dan sakit hati, ketabahan dan keuletan membangun hidup baru di tempat yang serba terbatas.
Never thought i would love this book the way I do. Ini debut Marisa Reichardt, dan buku ini jg blm terlalu populer.
Menceritakan Morgan pasca melalui sebuah peristiwa tragis, (spoiler dikit) high school shooting, sehingga dia tdk bisa mengatasi situsi berada diluar rmh. Dia merasa rumah itu tempat amannya. Sebelumnya Morgan adlh murid yg berprestasi & tergabung dlm tim renang yg juga berprestasi.
Quote :
Terkadang hal yg positif juga ada negatifnya. Org yg berprestasi berlebihan terkadang berakhir depresi stlh sesuatu yg tragis terjadi. Itu merupakan reaksi untuk menyadari bahwa kita tdk dpt mengendalikan segalanya.
Suka endingnya, krn dgn Morgan memaafkan pelaku, dia memafkan dirinya sdr. Morgan juga mencapai closure terhadap hubungan dengan ayahnya.
Willard Russel, mantan tentara saksi kekejaman perang, sudah menumpahkan banyak darah tapi tak sanggup menyelamatkan istrinya dari kematian.
Carl dan Sandy Henderson, pasangan pembunuh berantai yang setiap musim panas mengincar para korbannya di jalanan.
Roy dan Theodore, pengkhotbah keliling yang melarikan diri dan dijadikan buronan.
Di dunia mereka yang menggila, sesosok pemuda terjebak di tengahnya, dipaksa untuk mengerti bahwa kebaikan dan kejahatan sesungguhnya memiliki batas yang fana.
Buku yang sangat sulit untuk dicerna. Isinya penuh dengan hal yang miris dan kehidupan yang sulit. Kukira awalnya ini adalah thriller, ternyata lebih ke slice of life.
Namun dari buku ini pembaca jadi tahu mengenai kehidupan di kota kecil. Keterbatasan dan keputusasaan penduduknya, hingga sedikit hiburan yang bisa didapatkan, walau dengan cara yang tidak umum.
Tahun 1829, di sebuah kota kecil di Islandia Utara, Agnes Magnúsdóttir menunggu pelaksanaan hukuman mati atas dirinya. Karena tak ada penjara untuk menampungnya, Agnes ditempatkan di rumah keluarga Petugas Wilayah Jón Jónsson. Merasa tak nyaman ada pembunuh di tengah mereka, keluarga itu memperlakukan Agnes dengan dingin. Yang mau berusaha memahaminya hanya Asisten Pendeta Thorvardur “Tóti” Jónsson yang ditugaskan untuk mempersiapkan Agnes menjemput maut. Sambil menunggu ajal, Agnes menjalani hidup di tengah keluarga Jónsson, membantu pekerjaan sehari-hari dan meringankan beban mereka. Lambat laun sikap keluarga Jónsson mulai mencair. Mereka ikut mendengarkan ketika Agnes menuturkan kisah hidupnya kepada Tóti.
Sejak kecil, Agnes hidup dari belas kasihan orang lain dan bekerja berpindah-pindah sebagai pelayan. Kecerdasannya, cara bicaranya yang dianggap asing, dan pengetahuannya tentang kisah-kisah dari buku, membuat orang-orang menjauhinya; nyaris tak seorang pun tahu seperti apa dia sesungguhnya. Agnes jatuh cinta pada Natan Ketilsson, orang pertama yang melihat dia sebagaimana adanya, dan dia pun pindah ke pertanian Natan di tepi laut, tempat sunyi yang hanya dihuni segelintir orang. Namun impiannya akan kehidupan yang lebih baik musnah. Natan Ketilsson tewas dibunuh, dan Agnes menjadi salah satu tertuduhnya.
Buku ini membuatku benar-benar terharu dengan kisah hidup Agnes, dgn masa kecil yang suram, ketika bertemu Natan dia berharap keberuntungannya berubah, namun itu juga hancur berkeping-keping. Sepanjang buku kita pembaca mulai mengenal bagaimana Agnes, mulai meyakini kalau semua orang tentang Agnes salah, dan bang! kita disuguhkan plot twist yang tidak terduga, apa yang sebenarnya terjadi malam ketika Natan dibunuh.
Parker Grant tidak perlu mata untuk melihat orang lain. Karena itulah, ia membuat peraturan yang tidak boleh dilanggar. Tidak akan ada kesempatan kedua bagi pelanggarnya. Tanya saja Scott Kilpatrick, cowok yang pernah melukai hatinya. Saat Scott muncul kembali dalam kehidupannya, reaksi pertamanya adalah mengusir Scott. Ia sudah punya banyak pikiran hal2 yg membantunya untuk melupakan kematian ayahnya.
Setelah 2 buku YA contemporary Spring yg menurutku agak mengecewakan, The Way That I Used to be & Hate List aku awalnya agak ragu untuk mencoba terbitan Spring lagi, namun A List of Cage & WOW, Not If I See First ini benar2 membuatku ingat mengapa aku sangat menyukai genre YA contemporary.
Ada begitu banyak cara menceritakan kisah cinta, terlebih untuk YA, aku tidak terlalu suka insta-love ataupun yang terlalu sentimental. Dan buku ini benar2 memukau, issue yg diangkat sederhana, gk melulu soal hubungan cowok-cewek namun ada juga persahabatan, kekluargaan & masalah2 seputar remaja. Itulah berhasilnya buku ini, sederhana namun memukau & cukup menguras emosi walau tidak berlebihan.
“You can be a part of someone's life for years, your parent or brother or friend, and then one day they turn around and do something so unconscionable, a crime so great, that suddenly, they're a stranger to you.”
Holy sh*t, Abigail did it again. Those last pages of what really happens, the plot twists, I LOVED IT. All of this time waiting for the great story of what the sociopath minds would be like. Well, Gone Girl give me a little details but teenager sociopath? It's mind blowing, & yeah, jaw dropping.
Dangerous Boys & Dangerous Girls make realize that love could be the ugliest human emotion, mixed it with envy, jealousy, lust & the best of all, betrayal. These book deliver a complex psychological mind of sociopath in a shape of someone who try so hard to be the sweet, good girl, the smiling, happy person, but underneath that all there's anger, more real than anything.
I'm looking forward for Abigail Haas write another psychological thriller coz I pretty sure I'm gonna like it.
hmm...entahlah tp menurutku kok msh lebih seru buku pertamanya ya. Walau gk berarti buku ke 2 ini gk seru. Penryn kehilangan Paige lagi, dan diceritakan apa yg terjadi pd Paige setelah dia diambil oleh malaikat bersayap api.
Raffe baru muncul stlh lebih dari separuh buku, patut ditunggu kok reunian Raffe sm Penryn, tp jgn berharap romance2 mendayu-dayu ya krn mereka bahkan (menurut aturan) gk bisa bersama, tp menghiburlah moment2 mereka berdua. Yah, setdknya ak terhibur.
Level kesadisan bleh... i don't even want to imagine what's described in th book.
Sayang penerbitnya gk menerbitkan buku terakhirnya. Pdhl seri ini termasuk bagus kl dibanding seri hush hush atau fallen atau halo.
I tried, I swear I tried, but I still didin't feel connect with any of the characters.
Kedua tokoh utama masih annoying buatku, Namun secara keseluruhan seri ini aku cukup suka. Aku lebih suka Simon tentu saja dibanding si culas Jace.
Biasanya aku kurang suka dengan cerita setting tahun 1800an. Namun karena sku suka gaya bercerita Cassie, jadi aku suka membaca ini.
Penutup seri bagi trilogi pertama. Karena seri ini ternyata sambutan pembaca luar biasa jadi Cassie akan membuat trilogi kedua.