Buku ini byk menerima review negatif krn isinya Phury kebanyakan mengisap red smoke sampe ketagihan hingga pakai heroin, bknnya menjalankan tigas yg sdh dia pilih sdr dgn sukarela. Namun menurutku buku ini lebih baik dr Lover Unboud, ending cerita Phury & Cormia bagus, ak suka.
Okey, moment of truth, di tengah2 mmg membuatku gemes krn Phury menyia2kan kehadiran Cormia, bknnya dia sdr yg mengenalkan dunia itu kpd Cormia tp malah meminta org lain. Spoiler, sesorang yg hilang pulang, dhestroyer akan memiliki lawan setara, akan ada anggota baru keluarga brotherhood.
Sekarang, setelah lulus dari sekolah komando Emas dan memantapkan posisinya di tengah para musuh, Darrow melanjutkan misi rahasia untuk menghancurkan mereka dari dalam. Namun, memulai dan memenangkan peperangan yang akan mengubah takdir umat manusia menuntut harga yang sangat mahal. Dan Darrow terlambat menyadari bahwa permainan berbahaya ini jauh lebih mematikan daripada yang ia bayangkan.
Ending buku ini membuat hatiku hancur, seakan segala yang telah diperjuangkan baik Darrow maupun Putra Ares dari awal tiada arti. Begitu banyak momen mengharukan di buku 2 ini, jauh lebih banyak dari buku pertama. Endingnya yang menyesakkan itu sangat menggantung membuatku gemes & tidak sabar ingin membaca buku lanjutannya, padahal blm ada terjemahannya.
Semua orang mengira kenal Libby Strout, cewek yang pernah dijuluki “Remaja Paling Gemuk se-Amerika”. Semua orang juga mengira kenal Jack Masselin, namun Jack memiliki rahasia : ia tidak dapat mengenali wajah. Ia mampu mengotak-atik apa pun, tapi tidak bisa memahami bagaimana otaknya bekerja. Ketika keduanya terlibat dalam permainan keji SMA—yang membuat mereka harus ikut konseling dan pelayanan masyarakat—Libby dan Jack kesal, dan terkejut. Sebab ternyata semakin sering mereka bersama, semakin mereka tidak kesepian.
Buku ini memiliki kisah yg lebih ceria dibanding All The Bright Places. Walau Libby & Jack memiliki masalah mereka sendiri, disini diceritakan bagaimana Libby & Jack menghadapi masalah mereka, baik di keluarga maupun di rumah. Pada saat kita masih berusia remaja, masalah yang ada di sekolah seakan menjadi masalah besar, menyangkut posisi/hirarki kita dalam peta SMA, jadi aku mampu memahami hal2 yang harus dihadapi oleh Libby & Jack.
Ending nya cukup bagus menurutku, Libby akhirnya bisa terbuka dengan ayahnya & Jack bisa berterus-terang kepada seluruh keluarganya.
Setelah membaca Dark Places aku harus mengakui bahwa ini jauh diatas Sharp Object. Aku suka Sharp Object, namun plot twist Dark Places benar2 di luar dugaan. Secara keseluruhan novel ini begitu suram, gelap, penuh dengan kepedihan & emosiku ketika membacanya itu benar2 menyesakkan. Ketika kau berusaha untuk melakukan sesuatu dengan benar, sekali saja dalam hidupmu yg menyedihkan, untuk orang2 yang paling kau sayangi & paling berarti untukmu, ternyata di detik akhir segalanya berjalan dengan salah.
Libby Day baru berusia tujuh tahun ketika ibu dan kedua kakaknya. Libby selamat—dan jadi terkenal karena bersaksi bahwa abangnya, Ben, adalah si pembunuh. Dua puluh lima tahun kemudian, Klub Bunuh—perkumpulan rahasia yang terobsesi pada kasus-kasus kejahatan terkenal—menemukan Libby dan mengorek informasi darinya. Mereka berharap menemukan bukti yang dapat membebaskan Ben. Penyelidikan Libby membawanya dari kelab-kelab tari telanjang Missouri hingga kota-kota terlantar Oklahoma, dan terkuaklah fakta yang tak terbayangkan.
Yang aku sukai dari 2 buku Gillian Flynn yang sudah kubaca adalah karakter utama yang bukan sosok panutan ataupun tokoh protagonist dari kebanyakan buku. Libby tokoh yang sinis, pengutil, penimbun & rela memanfaatkan kisah tragisnya untuk mendapatkan uang. Apa yang tadinya untuk menghasilkan uang menjadi berbahaya bagi Libby ketika satu-persatu fakta terungkap.
Takdir memang tidak adil bagi sebagian orang, termasuk bagi Akos dan Cyra. Saat semua orang mendapatkan kekuatan karena berkah-Arus yang menguntungkan, berkah-Arus Akos dan Cyra malah membuat mereka dikendalikan orang lain. Di dunia tempat Arus adalah segalanya, takdir kedua muda-mudi itu berkelindan demi memenuhi kepentingan jahat orang lain.
Seri ini sangat berbeda dgn Divergent dengan alur cepat & penuh aksi serta keseruan. Carve The Mark terasa sangat lambat. Namun hal aku sukai dari Miss Roth adalah jalinan kisah Akos & Cyra. Aku lumayan lelah dgn cinta segitiga & insta love yang mewarnai kebanyakan genre YA Fantasy.
Kisah yang terbangun antara Akos & Cyra terasa alami & cukup membuatku percaya kalau kita berinteraksi setiap hari dgn orang tsb, baik terpaksa maupun tidak, aka nada perasaan yg timbul dari hubungan tersebut. Ketika akhirnya keduanya menyadari kalau mereka saling tertarik tidak terasa terburu-buru. Belum tai apakah aku menyukai seri ini atau tidak namun aku akan meluangkan waktu untuk membaca buku selanjutnya.
Joe Talbert, seorang mahasiswa, mendapat tugas untuk menuliskan biografi seseorang. Dia berencana mencari narasumber dari panti jompo, tapi siapa sangka dia malah bertemu Carl Iverson, seorang veteran Perang Vietnam, yang menjadi tersangka pembunuhan seorang gadis remaja, 30 thn yg lalu dan divonis puluhan tahun penjara.
Kesempatan untuk mewawancarai Carl adalah tantangan yang tidak akan Joe lewatkan. Seiring Joe melewatkan waktu mendengarkan cerita Carl, Helai demi helai benang kebenaran terurai. Dalam perjalanan menguak peristiwa tragis dan menghadapi pertarungan hidup dan mati dengan iblis sesungguhnya dari masa lampau, Joe juga harus menghadapi masa sekarangnya yang kacau balau.
Misterinya cukup menarik, pembunuhan yg terjadi 30 thn berselang, mulai terkuak kembali dengan muncuk pertanyaan, benarkah Carl telah membunuh gadis remaja tsb. Joe juga harus menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan pribadinya. Joe akhirnya pindah dari rumah ibunya, meninggalkan ibunya yang kurang bertanggung jawab & lebih memilih alcohol, juga adik seibunya yang autis.
I would say this book is sexy... well, Sylvia Day's Crossfire is vulgar & steamy but not supported by the power of the plot & background story. Richelle Mead's Georgina Kincaid is steamy, I kinda like the funny & sarcasm in it. But the dark lover is sexy without vulgar & steamy. Man, I can't explain for detail but I like it.
I know a depressed person when I saw one, coz I've been there. Hannah was so deppressed, because of the effects of the rumours & the lists, how people around her speculate about her life without even knowing her well.
Hannah didn't get help nor talked about what really happenened, she blamed everyone else instead. BUT THAT'S EXACTLY WHAT DEPRESSED PERSON DID. They'd blamed everyone else for every little thing went wrong in their life.
For those who shows initial symtomps of depression, go get help, I'm sure now few hotlines for that, share what you're feeling. For those who see that symtomps, don't walk away, help her/him to talk about their problems, make them realize that life is worth living for.
Ini jauh lebih baik daripada Overruled. Jake tidak suka kerumitan. Menurutnya komitmen, keluarga, anak2 adlh pengalih perhatian dari tujuan & target dlm hidupnya. Sampai dia bertemu Chelsea & 6 keponakannya.
Hate List adalah buku yg berat buatku. Aku bisa mengerti Valerie & Daftar Kebencian yg dia buat, yang di kemudian hari dijadikan pacarnya, Nick alasannya untuk menembaki anak2 yg sdh berbuat salah kepadanya & Valerie. Bagaimana Valerie & Nick diberikan ejekan, nama julukan, ditindas hanya Karena berbeda dgn anak lain. Aku pernah mengalami sedikit seperti yang Valerie alami, membenci beberapa orang karena bagaimana mereka memperlakukanku.
Buku ini menceritakan bagaimana efek penembakan itu pada dirinya. Sebelum penembakan Valerie mendapatkan pelarian ke Nick. Bersama Nick Val bias melupakan pertengkaran demi pertengkaran orang tuanya maupun buruknya harinya Karena di bully selama di bus maupun di sekolah. Ketika Nick tiada, semua mata seakan meyalahkannya, mengira dia ambil bagian dlm penembakan itu Karena Daftar Kebencian miliknya.
Aku agak terganggu dgn ayah Val yg brengsek. Sudahlah dia bknnya mendukung Val untuk menghadapi dunia, namun dia malah ikut menyalahkan Val & meninggalkan keluarganya untuk Bersama orang lain. Itu membuat buku ini tadinya aku memberi 4 bintang jadi 3 bintang saja.
Yang menyentuh adalah, bagaimana Nick juga sebenarnya seorang korban. Di pusaranya tetap tertulis “beloved son”. Bagaimana Nick tetap dicintai oleh ibunya, setelah semuanya...
Samuel Johnson punya beberapa masalah. Ayahnya lebih peduli pada mobil antiknya ketimbang keluarganya, ibu Samuel kesepian, dan hanya anjing Samuel, Boswell, yang benar-benar memahami anak itu. Keadaan menjadi lebih buruk karena tetangga Samuel, Mrs. Abernathy, mencoba membuka gerbang neraka. Semua tergantung pada Samuel untuk menghentikan bencana ini, hanya saja tidak ada yang memercayainya, dan waktu yang tersisa tidaklah banyak. Sekarang nasib peradaban manusia terletak di tangan bocah lelaki, anjing kecil, dan setan bernasib sial bernama Nurd.
Sepertinya aku kurang cocok dengan tulisan Mr Connolly yg ber genre fantasy. Namun aku cocok dengan seri Charlie Parker nya. Jadi sepertinya seri ini aku DNF.
Kisah diawali dengan lahirnya seorang bayi bernama Davis, putra dari Turk Bauer. Turk meminta kepala perawat untuk melarang Ruth mengurus anaknya, karena Ruth berkulit hitam. Setelah baru berusia beberapa hari, Davis meninggal dunia. Ruth bimbang antara mematuhi perintah langsung atasannya atau menyelamatkan nyawa Davis. Hingga akhirnya Turk menuduh Ruth membunuh Davis karena balas dendam. Kasus ini sampai dibawa ke pengadilan, dan Kennedy sebagai pengacara Ruth berusaha membuktikan bahwa bukan perawat itu yang menyebabkan kematian Davis.
Yang menarik & sentimental dari kisah ini adalah bagaimana Ruth sejak kecil bermain sesuai aturan, menenggelamkan segala sakit hati atas perlakuan yg diterimanya, baik sengaja maupun tdk disengaja oleh orang kulit putih, bekerja sepenuh hati menjadi perawat mengabdikan dirinya pada org lain, nmaun tetap saja, hal buruk bisa menimpanya.
Endingnya menyentuh sekali, sebuah buku yang hebat, menurutku. Suatu klimaks & ending yg kuat sangat menentukan buku itu bagus atau tidak. Menghabiskan hampir 600 halaman yang sangat layak untuk Small Great Things.
Selama ini Kate hanya hidup berdua dengan ibunya. Ibu Kate sudah sakit selama bertahun-tahun, dan kemungkinan hidupnya semakin tipis. Satu-satunya hal yang Kate inginkan adalah waktu yang lebih dengan ibunya. Lalu terlukanya Ava mempertemukan Kate dengan Henry, sosok pria misterius yang bersedia menghidupkan Ava asal Kate mau membuat perjanjian dengannya. Kate setuju, meski dia belum tahu perjanjian apa itu. Tapi bagaimana Henry bisa menghidupkan Ava kembali? Dia jelas tidak melakukan tindakan medis.
Ini adalah salah satu buku yg mengangkat mitologi Yunani namun menurutku gagal mengeksekusinya. Ceritanya membingungkan & banyak yg gk konsisten.
Semua orang yakin Luke Hadler telah mengacungkan senjata ke arah istri dan anaknya, lalu membaliknya dan menembak diri sendiri. Penyelidik Federal Aaron Falk kembali ke Kiewarra untuk menghadiri pemakaman walau harus berhadapan dengan masyarakat yang telah menolaknya dua puluh tahun silam. Mau tak mau Falk terseret dalam penyelidikan kasus tersebut dan, ketika kecurigaan makin menggunung, dia pun mulai meragukan tuduhan terhadap Luke, sahabat masa kecilnya. Semakin jauh Falk menyelidik, semakin banyak luka lama yang tersingkap. Bagaimanapun, Luke dan Falk pernah menyimpan rahasia... rahasia yang terkubur dalam-dalam tapi terancam akan terbongkar dengan kematian Luke.
Ini novel debut Jane Harper & aku suka. Bagaimana tabir misteri satu persatu tersingkap. Alurnya memang agak lambat, namun stabil sepanjang buku. Buku ini menyuguhkan 2 rahasia, kematian keluarga Hadler & kematian seorang gadis 20 tahun yg lalu, yg membuat Aaron Falk & ayahnya keluar dari Kiewerra.
Apakah kedua kematian yg mengguncang Kiewerra saling berhubungan? Sepanjang cerita kita akan terus bertanya-tanya. Menjelang akhir barulah ada titik terang, dan pembunuhnya sangat tidak terduga.
Melanie dan beberapa anak sebayanya hanya mengenal sel untuk tempat tidur, dan ruang kelas untuk belajar. Tentang dunia di luar sana, hanya mereka ketahui lewat kisah-kisah dari guru kesayangan mereka, Miss Justineau. Ketika satu per satu teman sekelasnya menghilang, Melanie berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan ketika suatu insiden nyaris membuat Melanie mencelakakan Miss Justineau, gadis cilik ini dipaksa menghadapi kenyataan mengerikan tentang keistimewaan dirinya.
Setelah selesai membaca aku berkesimpulan bahwa keistimewaan gadis bernama Melanie ini kurang mendeskripsikan isi buku secara keseluruhan. Baiklah, dia memang lebih istimewa dibandingkan anak2 lainnya (yang kurang banyak diceritakan, jadi kebingunganku beralasan), tapi itu bukan deskripsi seluruh isi buku.
Setelah perjalanan panjang yg melelahkan dan juga agak membosankan di tengah, barulah ada anak2 lain yg akan menjadi pembanding kenapa Melanie istimewa. Dan akhirnya penyelesaian untuk mengakhiri kisah ini, yah, mencengangkan. Terutama karena aku adalah manusia & penyelesaiannya (spoiler) tanpa manusia di dalamnya, jadi merasa ngeri dengan endingnya.
Dua ilusionis terkemuka Inggris abad ke-19, Rupert Angier
yang berasal dari kalangan bangsawan dan Alfred Borden
yang berlatar kelas pekerja, terlibat persaingan maut yang dampaknya masih dirasakan oleh keluarga mereka hingga seratus tahun kemudian.
The Prestige mengisahkan perseteruan menarik kedua ilusionis ulung tersebut, diwarnai kisah kehidupan keluarga mereka dan misteri di balik keberhasilan karier mereka.
Difilmkan oleh Christopher Nolan, dibintangi oleh Christian Bale & Hugh Jackman. Film The Prestige inilah yg kemudian membuatku mengidolakan ketiganya. Berniat baca bukunya dgn niat nostalgia ketika nonton filmnya yg menakjubkan. Namun aku sebenarnya kurang mengerti penjelasan2 trik ilusi keduanya, khususnya untuk trik ilusi legendaris keduanya, Manusia Berpindah Tempat.
Namun cukup menghibur ya Karena kompleksnya hubungan persaingan antara keduanya yg berlangsung puluhan tahun.
Ekspedisi kedua belas terdiri atas empat wanita: antropolog; surveyor; psikolog, sang pemimpin de facto; dan narator kita, ahli biologi. Misi mereka memetakan wilayah dan mengumpulkan spesimen; mencatat semua observasi, ilmiah maupun tidak, tentang lingkungan serta satu sama lain; dan, di atas segalanya, berusaha supaya tidak terkontaminasi Area X. Mereka tahu akan menemukan hal-hal tak terduga, dan Area X memang seperti itu—mereka menemukan anomali topografi dan bentuk-bentuk kehidupan yang melampaui pemahaman—namun, kejutan-kejutan yang ikut melintasi perbatasan mereka mereka, dan berbagai rahasia yang disimpan para anggota ekspedisi, itulah yang mengubah segalanya.
Setelah selesai membaca ini sejujurnya saya masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi di area X. Penjelasannya ada dari si biologis namun hanya sedikit dan entahlah, untuk saya masih membingungkan. Namun bayangan apa yg berlangsung di area X ini sdh ada sedikit. Mungkin Karena baru buku pertama. Berharap jika buku selanjutnya diterjemahkan aka nada penjelasan lanjutan.
Elle Wittimer adalah penggemar Starfield, sebuah serial fiksi sains klasik yang selalu dia tonton bersama ayahnya yang telah meninggal. Jadi, saat dia tahu ada kontes kostum Starfield di ExcelciCon dengan hadiah yang menggiurkan, Elle bertekad untuk menang.
Darien Freeman tumbuh menjadi seorang aktor yang disukai banyak cewek. Perannya sebagai Carmindor membawa banyak tentangan dari para penggemar. Saat Darien harus pergi ke ExcelciCon, dia menolaknya, sampai dia membuat panggilan salah sambung dengan seorang gadis.
Tadinya ekspektasi sy rendah untuk buku ini, karena retelling kisah Cinderella. Namun selesai membaca, hasilnya agak diatas ekspektasi, walau ada bbrp hal yg menurutku absurd. Hubungan antara remaja terkenal dgn remaja biasa saja? Jatuh cinta hanya melalui chat ponsel? Itulah yg menurutku agak absurd.
Ketika Feyre, membunuh serigala di hutan, makhluk serupa binatang buas datang mencarinya untuk menuntut pembalasan. Feyre diseret ke tanah magis berbahaya yang hanya pernah didengarnya dari legenda. Dia pun mengetahui bahwa makhluk itu bukanlah seekor hewan, melainkan Tamlin, peri agung abadi yang pernah menguasai dunia fana. Sebagai sandera, Feyre mendiami tanah itu untuk beberapa saat. Perasaannya terhadap Tamlin berubah dari permusuhan dingin menjadi gairah, yang membakar setiap cerita menyeramkan yang pernah didengarnya tentang dunia peri.
Ekspektasiku untuk buku ini sebagai pembuka seri tinggi, Karena Throne of Glass yg ditulis oleh pengarang yg sama sangat terkenal di genre YA fantasy. Seri ini pun cukup popular walau blm menyamai Throne of Glass. Sayang penerbit yg memiliki hak terjemahannya blm juga menerbitkan terjemahannya, maka aku berharap seri ini bisa mengobati kekecewaanku. Ternyata tidak wkwkwk.
Aku membri 3 bintang cukup bagus sebenarnya, Karena gk sepenuhnya buruk, hanya banyak sekali plot hole & byk pertanyaan dlm benakku ketika membaca, rasanya banyak hal yg tidak pas. Aku menyukai tokoh Thamlin, aku bahkan lebih menyukai Rhysand, namun Feyre? Tidak terlalu. Namun aku akan tetap menunggu buku kedua, sambal menunggu terjemahan Throne of Glass (masih berharap).
Ketiga putri Sang Dewi terlahir dengan takdir yang telah ditentukan. Bertakhta atau mati. Mirabela si Pengendali Elemen mampu menyulut api atau mendatangkan badai dengan jentikan jarinya. Katharine si Peracun, kebal dari segala jenis racun paling mematikan. Arsinoe si Naturalis dikatakan memiliki kemampuan menumbuhkan mawar paling merah dan mengendalikan binatang paling buas.
Setelah Upacara Beltane, pada ulang tahun keenam belas para ratu, pertarungan untuk menjadi penguasa Fennbirn akan dimulai. Sanggupkah mereka mengorbankan saudari mereka demi mahkota dan nyawa mereka sendiri? Siapakah sang ratu terpilih?
Lebih dari 50% awal buku ini terasa sangat membosankan Karena alurnya lam bat se ka li. Plot dikisahkan dari 3 orang calon ratu, yg juga merupakan kembar 3, namun hanya ada 1 takhta untuk diklaim.
Maksud penulis untuk membuat Alur menarik ketika Mirabella bertemu dengan Joseph, yang juga kekasih dari Jules, sahabat & pembimbing Arsinoe, membuatku jengkel. Pertama kali, okelah suatu kesalahan. Namun yang kedua & ketiga? Membuatku menyayangkan Jules untuk tetap bersama Joseph (cheater sshle) & mencemari tokoh Mirabela yg awalnya lebih aku sukai disbanding Katharine.
Memang tidak dipungkiri, plot twist & segala komplikasi terjadi, termasuk menjelang akhir buku yg menurutku cukup baik untuk menebus setengah bagian awal buku yg menguji ketahanan membaca. Aku pastinya akan memberi kesempatan buku kedua apabila diterjemahkan
Ini tugas terbesar sepanjang sejarah karier jurnalisme Lo Blacklock : meliput pelayaran sebuah kapal pesiar mewah selama seminggu. Mengalami trauma setelah pencurian di rumahnya, berada di kapal pesiar menjadi sesuatu yang terasa aman bagi Lo. Tidak mungkin orang bisa masuk ke kapal yang berada di tengah samudra. Namun, bagaimana jika bahaya itu berasal dari dalam? Dari kabin tak berpenghuni di sebelah kamarnya? Bunyi ceburan tengah malam, gadis yang dia lihat tapi tidak seorang pun kenal, dan pembunuhan yang dia yakini terjadi tapi tidak seorang pun mau percaya. Mungkinkah dia hanya terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan obat antidepresan hingga mulai mengkhayal?
Buku pertama miss Ware tdk bekerja untukku, namun biasanya aku memberi kesempatan untuk membaca 2 buku karya penulis yg sama sblm memutuskan aku gk cocok dgn gaya penulisannya. Dan setelah 2 buku gk bekerja baik untukku sepertinya aku tidak berencana membaca Ruth Ware lagi.
Seperti In A Dark, Dark Wood, tokoh utama The Woman in Cabin 10 adalah tokoh yg sangat susah untuk disukai. Tokoh Rachel di The Girl on The Train juga alkoholik, namun ada beberapa alasan yg bisa membuatku tetap mempunyai simpatik padanya. Namun sangat sulit untukku untuk menyukai tokoh Nora & Lo. Alur yg sangat lambat narasi yg terlalu panjang hanya seputar apa yg dilakukan oleh tokoh utama (yg sebenarnya aku gk terlalu peduli) membuatku bosan & mengantuk.
Sebuah undangan pesta bujang membawa Nora datang ke sebuah mansion mewah di dalam hutan. Apa yang seharusnya menjadi momen-momen menyenangkan bersama teman-teman SMA-nya justru berubah menegangkan sewaktu pembunuhan terjadi. Di tengah kepanikan dan ketidakpastian, Nora meninggalkan hutan.
Blurb nya menjanjikan, itulah kenapa aku mencoba membaca karya debut Ruth Ware ini. Namun ternyata, mengecewakan, Aku yakin bahkan orang yg ketahanan membacanya level dewa pun akan menganggap buku ini alurnya yg lambat terasa cukup menyebalkan.
Selain itu ada banyak plothole yg membingungkan ketika segala fakta dibeberkan di bab-bab akhir. Kukira penulis terlalu sibuk membingungkan pembaca dengan melambatkan segala hal yg sebenarnya terjadi, sehingga ketika tiba waktunya membeberkan fakta-fakta & rangkaian kejadiannya, ada yg kurang pas kepingan2 puzzlenya.
Chava: golem, terbuat dari tanah liat, dihidupkan oleh rabi yang terlibat ilmu sihir hitam. Ahmad: jin, terbuat dari api, dijebak penyihir Beduin sehingga terkurung dalam guci tembaga berabad-abad lamanya, sampai tak sengaja dibebaskan di Lower Manhattan. Kedua makhluk ini, dengan kisah masing-masing yang tak terlupakan, membentuk jalinan persahabatan––sampai pada suatu malam, insiden mengerikan membuat mereka terpaksa kembali ke dunia masing-masing. Namun, ancaman dahsyat akan menyatukan Chava dan Ahmad kembali, menantang keberadaan mereka dan memaksa mereka untuk mengambil keputusan luar biasa.
Sebenarnya ceritanya sangat menarik, begitu juga tokoh2 tambahan yang juga memiliki cerita2 tersendiri hingga jalan hidup mempertemukan mereka semua di Little Syria. Tapi apakah harus sepanjang itu? Buku ini 650 halaman lebih, ukurannya juga besar. Sempat hamper menyerah di tengah2 karena dengan segala POV dan background story masing2 aku bingung cerita ini nantinya akan bertemu dimana.
Namun klimaks dan ending sangay bagus, keluhan saya hanyalah buku ini terlalu tebal untuk stamina saya. Mungkin aku sudah agak malas dengan buku yg terlalu tebal akhir2 ini.
Dara dan Nick adalah dua bersaudari yang sangat dekat. Tapi setelah keduanya mengalami kecelakaan, mereka tak lagi saling bicara, bahkan sebisa mungkin tidak bertatap muka. Ketika Dara menghilang di hari ulang tahunnya, Nick pikir dia hanya bercanda, berulah untuk mencari perhatian, seperti biasa. Tapi foto-foto tak senonoh dan pesan ancaman yang Nick temukan dalam ponsel Dara membuat Nick curiga bahwa adiknya ini terlibat sesuatu yang berbahaya. Mungkin nyawa Dara terancam, dan Nick harus berpacu dengan waktu untuk menemukannya.
Aku memasukkan novel ini sebagai YA contemporary, dan aku cukup menyukainya. Plot twistnya agak mengejutkan walau kurang greget. Menurutku ada plot hole di awal2 dakam POV Dara, ketika Dara bertemu pertama kali dgn org2 yg dekat dgnnya, seperti Parker & Ariana.
Ending Golden Son yg tidak terduga, menggantung & berdarah-darah membuatku penasaran dengan buku terakhirnya, Morning Star. Buku dibuka dengan Darrow berada di penjara Jackal, disiksa secara perlahan selama hamper 1 tahun. Ketika akan ditranfer Darrow diselamatkan oleh Putra Ares.
Maka peperangan pun berlanjut. Darrow bertemu kembali dengan teman-teman setianya di Putra Ares. Namun dalam kelanjutan kebangkitan besar menentang penguasa Klan Emas ini Darrow bertemu kembali dengan wanita yg dicintainya, Mustang, dan juga temannya di institut yang berbalik melawannya, Roque & Cassius.
Buku ini sangat membuatku jatuh cinta, Karena kompleksnya strategi peperangan, politik, juga hubungan Darrow dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk teman-teman, keluarga bahkan musuh-musuhnya. Sayang di Goodreads hanya sampai 5 bintang, Karena sebenarnya buku ini bernilai lebih dari itu. Sedih harus mengucapkan Selamat Tinggal pada sebuah seri yang bagus. Semoga GPU juga menerbitkan penerus seri ini, Iron Gold.