Cerita ini berlatar di dunia pasca-revolusi di mana para penyihir, yang dulunya berkuasa, kini diburu tanpa ampun. Tokoh utama, Rune Winters, adalah seorang penyihir yang menyembunyikan identitasnya dengan berpura-pura menjadi sosialita dangkal di siang hari, sementara pada malam hari ia berperan sebagai "Crimson Moth", seorang vigilante yang menyelamatkan sesama penyihir dari eksekusi. Konflik utama muncul ketika Rune mendekati Gideon Sharpe, seorang pemburu penyihir terkenal, untuk mendapatkan informasi penting, tanpa menyadari bahwa Gideon juga memiliki agenda tersembunyi terhadapnya.
Buku kedua Kristen yang aku coba setelah The Last Namsara. Untuk sebuah romantasy, aku cukup menikmati buku ini. Aku merekomendasikan buku ini untuk para penggemar fantasi maupun romantasi.
Cerita ini berlatar di dunia pasca-revolusi di mana para penyihir, yang dulunya berkuasa, kini diburu tanpa ampun. Tokoh utama, Rune Winters, adalah seorang penyihir yang menyembunyikan identitasnya dengan berpura-pura menjadi sosialita dangkal di siang hari, sementara pada malam hari ia berperan sebagai "Crimson Moth", seorang vigilante yang menyelamatkan sesama penyihir dari eksekusi. Konflik utama muncul ketika Rune mendekati Gideon Sharpe, seorang pemburu penyihir terkenal, untuk mendapatkan informasi penting, tanpa menyadari bahwa Gideon juga memiliki agenda tersembunyi terhadapnya.
Buku kedua Kristen yang aku coba setelah The Last Namsara. Untuk sebuah romantasy, aku cukup menikmati buku ini. Aku merekomendasikan buku ini untuk para penggemar fantasi maupun romantasi.