Mimpi, Godaan, dan Malam Terpanjang pada Perang Dunia II
Ratings1
Average rating5
Dalam Bomber Mafia, Malcolm Gladwell menyatukan kisah-kisah tentang seorang jenius asal Belanda dengan komputer buatannya, sekelompok saudara di Alabama tengah, seorang psikopat Inggris, dan ahli kimia pyromaniacal di Harvard untuk memeriksa salah satu tantangan moral terbesar dalam sejarah Amerika modern. Buku ini berisi eksplorasi bagaimana teknologi dan niat terbaik bertabrakan dalam panasnya perang. Sinopsis Buku Sebagian besar pemikir militer pada tahun-tahun menjelang Perang Dunia II melihat pesawat sebagai renungan. Tetapi sekelompok kecil ahli strategi idealis, "Mafia Pengebom," akan bertanya, “Bagaimana jika pengeboman presisi dapat melumpuhkan musuh dan membuat perang jauh lebih mematikan? Sebaliknya, pengeboman Tokyo pada malam paling mematikan dalam perang adalah gagasan Jenderal Curtis LeMay, yang taktik bumi hangusnya di Jepang berhasil menelan ribuan nyawa warga sipil, tetapi mungkin telah menyelamatkan lebih banyak lagi dengan mencegah invasi AS yang direncanakan. Dalam buku ini, Gladwell bertanya, "Apakah itu sepadan?" Segalanya mungkin akan berbeda jika pendahulu LeMay, Jenderal Haywood Hansell, tetap bertanggung jawab. Hansell percaya pada pengeboman presisi, tetapi ketika dia dan Curtis LeMay bersiap untuk penyerahan kepemimpinan di hutan Guam, LeMay muncul sebagai pemenang, yang mengarah ke malam tergelap Perang Dunia II. Bomber Mafia adalah kisah memukau tentang ketekunan, inovasi, dan upah perang yang tak terhitung.
Reviews with the most likes.
There are no reviews for this book. Add yours and it'll show up right here!