Ratings473
Average rating4.1
Setelah tidur berabad-abad, para dewa terbangun dan berperang kembali. Forrest, kakak laki-laki Iris Winnow menjawab panggilan salah satu dewa dan pergi ke garis depan. Keinginan Iris hanyalah agar keluarganya berkumpul kembali. Ibunya berjuang dari ketergantungan alkohol dan tidak ada kabar sama sekali dari kakaknya dari garis depan. Satu-satunya harapannya adalah mendapat promosi menjadi kolumnis di harian Oath Gazette.
Iris mencurahkan kekhawatirannya dengan menulis surat kepada kakaknya, lalu menyelipkannya ke balik pintu lemari, lalu surat itupun lenyap. Hampir setiap bangunan lama memiliki sisa sihir dari masa dewa-dewa lama, jadi kejadian seperti ini bukan tidak biasa. Yang tidak Iris ketahui, surat2 tersebut jatuh ke tangan Roman Kitt, rival Iris yang dingin dan tampan, untuk mendapatkan posisi kolumnis di Oath Gazette. Suatu kali Roman membalas surat Iris dan mereka pun menjadi saling terhubung lewat pertukaran surat.
Blurb buku ini menarik perhatianku, office rivalry dengan trope enemies-to-lovers (trope favoritku), dan ditulis dengan apik oleh Ross. Dari awal aku sudah langsung menyukai tulisannya dan membuatku ingin terus membaca untuk mengetahui kelanjutan ceritanya.
Untuk romantasy, world building biasanya hanya menjadi latar belakang, fokusnya ke cerita Iris dan Roman. Perkembangan hubungan mereka juga tidak insta-love atau terasa dipaksakan. Momen2 manis tidak terkesan berlebihan, pas untuk seleraku.
Buat aku buku ini cukup menyenangkan. Aku akan merekomendasikan buku ini untuk penggemar fantasi, yang tidak keberatan dengan romance.